Harga Kusen Aluminium, Kita tentu telah mengenal apa itu kusen. Kusen merupakan frame atau bingkai dari daun jendela atau pintu yang diciptakan tumpuan supaya bisa dibuka dan tutup dengan baik. Ketebalan kusen bisa disesuaikan dengan ketebalan dinding dan material pabrikasi. Di Indonesia kita mengetahui sebagian material kusen jendela dan pintu, antara lain kayu, alumunium dan UPVC. Masing-masing ragam tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagai model, kusen kayu memiliki tampilan yang natural, dapat menahan panas atau dingin dan umumnya mempunyai mutu material yang cukup bagus untuk mempercantik dekorasi rumah. Hanya saja kusen dari bahan ini rentan dimakan rayap jikalau tak diaplikasikan dengan anti rayap. Kecuali itu kayu juga membutuhkan perawatan terjadwal .
Selanjutnya adalah kusen alumunium yang lazimnya menjadi opsi kedua selain kusen kayu. Kusen berbahan aluminium memiliki material yang bendung keropos sebab tidak mungkin dimakan rayap. Selain itu bahan aluminium juga bendung lama dan dapat didesain cocok pesanan. Perawatan kusen alumunium terbilang cukup gampang dan sederhana. Cuma saja jenis bentuk dan modelnya terbatas lantaran kusen alumunium adalah standar pabrik.
Beberapa tahun belakangan ini banyak rumah ataupun gedung perkantoran menerapkan kusen pintu maupun jendela aluminium. Hal ini merupakan wajar mengingat sebagian keunggulannya dibanding kusen kayu. Khusus lagi kusen aluminium tak akan dimakan rayap sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama tanpa rasa kuatir. Seperti yang diketahui, di Tanah Air hal-hal yang beraroma kayu biasanya rentan dimakan rayap.
Meskipun mempunyai banyak kelebihan, harga kusen alumunium relatif lebih mahal dibanding kusen jendela dan kusen pintu berbahan kayu. Oleh karena itu jangan asal dalam membelinya. Anda perlu mengenal harga kusen aluminium di pasaran sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini dan terhindar dari penipuan. Untuk itu berikut akan kami sajikan daftar harga kusen alumunium untuk pintu dan jendela terbaru 2018:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar